dithaisper.blogspot.com
Mohon Kritik dan Sarannya Untuk Kemajuan Blog Ini

Keluhan Mata, Indikator Penyakit Graves

Posted by Dithaisper 0 komentar
    dithaisper.blogspot.com
Penyakit Graves (goiter difusa toksika) merupakan bentuk tiroktoksikosis (hipertiroid) yang paling sering dijumpai dalam keseharian. Penyakit ini dapat menimpa semua usia, dan sering diderita wanita daripada pria. 

Tanda dan gejala penyakit Graves ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis (hipersekresi kelenjar tiroid atau hipertiroidisme) dan sering disertai oftalmopati, serta disertai dermopati, meskipun jarang. Kelainan mata yang membelalak menjadi indikator paling penting dari penyakit ini.

"Kelainan mata pada penyakit graves merupakan manivestasi di luar tiroid yang sering. Penyakit tiroid itu penyakit gondok, di luar penyakit gondok yang paling sering adalah ke mata. Seringkali pengelolaan gangguan mata menjadi persoalan karena sering terlambat diketahui. Tidak memerhatikan apa yang sering terjadi di mata, sehingga akhirnya menjadi sulit diobati," kata Dr dr Imam Subekti, SpPD-KEMD saat berbincang dengan okezone seusai sidang disertasi gelar Doktor di UI, Salemba.

Telatnya mengatasi masalah mata yang disebabkan aktifnya kelenjar tiroid membuat pria 53 tahun itu meneliti prediktor penyakit tersebut.

"Umumnya yang terjadi kelenjar gondok atau penyakit tiroidnya membaik, tapi matanya tetap tidak membaik. Ini karena terlambat kapan harus memulai pengobatan yang intensif. Oleh karena itu saya mencoba mencari prediktor pada level berapa prediktor itu sehingga nanti bisa ditentukan kapan mulai pengobatan. Karena kerisauan kesulitan mengelola penyakit tiroid," papar ayah tiga anak ini.

Penyakit ini mempunyai predisposisi genetik yang kuat, di mana 15 persen penderita mempunyai hubungan keluarga yang erat dengan penderita penyakit yang sama. Sekitar 50 persen dari keluarga penderita penyakit Graves, ditemukan autoantibodi tiroid di dalam darahnya. 

"Masalahnya adalah bakat atau genetik, sehingga tidak ada yang bisa memprediksi bahwa seseorang bakal dapat atau tidak, sehingga yang paling penting adalah ketika mengalami keluhan-keluhan tiroid segera berobat," imbuhnya.

Pada penyakit Graves, limfosit T mengalami perangsangan terhadap antigen yang berada di dalam kelenjar tiroid yang selanjutnya akan merangsang limfosit B untuk mensintesis antibodi terhadap antigen tersebut. Antibodi yang disintesis akan bereaksi dengan reseptor TSH di dalam membran sel tiroid sehingga akan merangsang pertumbuhan dan fungsi sel tiroid, dikenal dengan TSH-R antibody. 

Adanya antibodi di dalam sirkulasi darah mempunyai korelasi yang erat dengan aktivitas dan kekambuhan penyakit. Mekanisme otoimunitas merupakan faktor penting dalam patogenesis terjadinya hipertiroidisme, oftalmopati, dan dermopati pada penyakit Graves. Sampai saat ini dikenal ada tiga otoantigen utama terhadap kelenjar tiroid yaitu tiroglobulin (Tg), thyroidal peroxidase (TPO) dan reseptor TSH (TSH-R).
    dithaisper.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sahabat-sahabat blogger sudah menyempatkan diri untuk berkunjung di blog saya.

Silahkan sahabat-sahabat tinggalkan jejak pada kotak komentar di bawah ini.

Jadilah Komentator yang baik.

Komentar yang mengandung spam akan saya hapus.

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda