dithaisper.blogspot.com
Mohon Kritik dan Sarannya Untuk Kemajuan Blog Ini

Komunikasi Terapeutik

Posted by Dithaisper 1 komentar
    dithaisper.blogspot.com
A.   Pendahuluan

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi. (Widjaja,1986).

sementara itu untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini factor komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktifitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi dengan manusia. Komunikasi telah menjadi bahan dalam kehidupan manusia. Berhasilnya suatu proses komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari  unsur –unsur  yang dimaksud adalah sumber  (resource), pesan (message), saluran (chanel,media) dan penerima (receiver,audience).



Dalam proses komunikasi bersamaan tersebut diusahakan melalui tukar menukar pendapat, penyampain pesan informasi, serta perubahan sikap dan perilaku. Pada hakekatnya setiap proses komunikasi terdapat unsur-unsur tersebut yaitu sumber pesan, saluran dan penerimaan, disamping masih terdapat pula unsure pengaruh (effect), umpan balik (feed back). Bagaimanapun juga setiap komunikasi yang dilakukan senantiasa menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komunikasi yang tidak bertujuan. Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak), sebagai penerima pesan yang diterima baik secara langsung maupun tidak langsung/maupun media massa jika perubahan itu sesuai dengan keinginan komunikator, maka komunikasi itu disebut efektif (Anwar Arifin, 1984).
 
B.    Metode dan Teknik Komunikasi
1.       Metode Komunikasi

Dalam hal penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan banyak cara (metode) yang ditempuh, hal ini tergantung pada macam-macam tingkat pengetahuan, pendidikan, social, budaya dan latar belakang dari komunikan sehingga komuniaktor harus dapat melihat metode atau cara apa yang akan dipakai supaya pesan yang akan disampaikan mengenai sasaran. Metode atau cara tersebut antara lain :

a.       Komunikasi Satu Tahap
Komunikator mengirim pesan langsung kepada komunikan sehingga timbul kemungkinan terjadinya komunikasi satu arah.

b.      Komunikasi Dua Tahap
Komunikator dalam penyampaian pesannya tidak langsung kepada komunikan, tetapi melalui orang tertentu dan kemudian orang ini meneruskan pesan kepada komunikan.

c.       Komunikasi Banyak Tahap
Dalam penyampaian pesan komunikator melakukan dengan cara-cara lain, tidak selalu menggunakan komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah akan tetapi dengan cara lain, yakni dengan melalui banyak tahap.

2.       Teknik komunikasi
Agar proses komunikasi dapat mencapai sasarannya, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.      Perlu adanya ide yang jelas sebelum komunikasi
b.      Periksa tujuan komunikasi
c.      Periksa lingkungan fisik dan manusia sebelum berkomunikasi
d.      Dalam berkomunikasi pertimbangkan isi dan nada suara
e.  Dalam merencanakan komunikasi, berkonsultasilah kepada pihak lain agar memperoleh dukungan
f.        Komunikasikanlah hal-hal yang berharga saja
g.       Komunikasi yang efektif perlu tindak lanjut
h.      Komunikasikan pesan-pesan secara singkat
i.       Tindakan komunikator harus sesuai dengan yang dikomunikasikan
j.       Jadilah pendengar yang baik

C.    Komunikator dan Komunikan Yang Baik

1.       Komunikator  Yang Baik

Jika individu akan menyampaikan suatu pesan, informasi ataupun gagasan kepada individu lain secara baik, maka diperlukan suatu niatan dan motovasi yang baik pula. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah

a.       Adanya kesiapan, artinya pesan atau informasi, cara penyampaian, waktu penyampaian dan salurannya harus dipersiapkan terlebih dahulu secara matang.

b.      Kesungguhan, artinya apapun wujud dari pesan atau informasi tersebut tetap harus disampaikan secara sungguh-sungguh atau serius. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan oleh komunikan dari bahasa verbal maupun non-verbal.

c.       Ketulusan,artinya sebelum individu member informasi atau pesan kepada individu lain, pemberi informasi harus merasa yakin bahwa apa yang disampaikan itu merupakan suatu yang baik dan memang perlu dan serta berguna untuk individu lain.

d.      Kepercayaan diri, artinya jika individu mempunyai rasa percaya diri maka hal ini akan sangat berpengaruh pada cara penyampaiannya dan bagi penerimanya.

e.      Ketenangan, artinya sebaik atau sejelek apapun yang akan disampaikan, individu harus bersikap tenang, bersikap emosi dan memancing emosi penerima, karena dengan adanya ketenangan maka informasi akan lebih jelas, baik dan lancer.

f.        Keramahan, artinya bahwa keramahan ini merupakan kunci sukses dari kegiatan komunikasi, karena dengan keramahan yang tulus tanpa dibuat-buat akan menimbulkan perasaan tenang, senang dan aman tanpa penerima.

g.       Kesederhanaan, artinya di dalam penyampaian informasi, sebaiknya dibuat sederhana baik bahasa peungkapan dan penyampaiannya. Meskipun informasi itu panjang dan rumit akan tetapi kalau diberi secara sederhana, berurutan dan lengkap dan memberikan kejelasan dan kefahaman.  

2.       Komunikan Yang Baik
Pada suatu ketika biasa jadi individu akan berdiri sebagai komunikan atau yang menerima pesan dan informasi. Oleh karena itu harus diperhatikan hal-hal dibawah ini :

a.       Dapat menerima masukan dari individu lain, maksudnya setiap masukan yang diberi individu lain harus dapat diterima secara terbuka dan tenang. Meskipun kadang-kadang masukan tersebut sangat menyakitkan atau kurang enak, namun masukan tersebut harus diterima.

b.      Mampu memahami secara baik pesan-pesan atau masukan yang akan diberikan.

c.       Mampu menyelaeksi tau memilih pesan atau informasi yang akan diberikan manfaat dan keguanaan .

d.      Mampu menggabungkan informasi dan pesan yang diberikan dengan pengetahuan, kemampuan dan pendapat yang pribadi.

e.      Mampu menyampaikan kembali pesan – pesan yang masuk setelah diolah,kemudian disampaikan kembali kepada individu/komunikan.

D.   Membuat Sesuatu Mudah Diingat

Semua hal-hal yang termasuk kedalam memori ingatan yaitu jenis kegiatan yang harus diingat tersimpan tanpa ada berupaya untuk mengingatnya. Kesamaan lainnya , kesemuanya itu berfungsi dan membuat persepsi  dengan melibatkan sisi kanan dan kiri dari otak. Sisi kiri adalah bagian logika, analitis dan pengolahan kata yang baik, sedangkan sisi dikanan lebih banyak terkait dengan kreatifitas dan fantasi  bahkan mungkin juga pemikiran lateral,sisi ini nerurusan dengan gambar. Ke-2 sisi cenderung sisi kiri bersifat “Kritis” dan sisi kanan bersifat spontan nan naluriah. Selain itu sisi kiri biasanya bertanggung  jawab untuk berpikir,sedangkan sisi kanan mengendalikan hal-hal yang sednag dikerjakan oleh tubuh.

1.       Teori otak kanan / otak kiri

Teori ini termnasuk bidang spikologi yang sudah mapan dan serius dengan banyak aplikasi menarik untuk manajemen. Hal itu didasarkan pada fakta bahwa pembagian antara sisi kiri dan kanan merupakan “Masalah” bagi otak manusia.

2.       Konflik

Komflik mempunyai aplikasi menarik bagi mereka yang ingin berkomunikasi dengan baik.pada umumnya orang mempunyai prasangka pada suatu sisi otak atau sisi lainnya. Ini berarti bahwa kalau anda memberikan terlalu banyak fakta dan logika kepada pendengar yang memakai otak kanan anda beresiko tidak diperhatikan. Sebab otak kanan akan “mengambil alih” dan menuntut “kesenangan” sebaliknya juga demikian.

3.       Memanfaatkan kedua sisi otak

Contoh berikut ini merupakan carauntuk menciptakan pengaruh yang yang kuat dengan melibatkan kedua sisi otak pendengar kita :

a.      
Adanya pendekatan gabungan, jangan menganggap pendengar kalian sebagai radio yang disetel pada satu gelombang

b.     
Bukan saja fakta melainkan juga fantasi,berikan anekdotkepada mereka untukmenjelaskan berbagai fakta

c.       Bukan saja kata-kata melainkan juga gambar,berikan kepada mereka metafora (gambaran secara verbal) berikan slindes

d.     
Bukan saja pemikiran yang tersruktur rapi,melainkan juga suatu hal yang tak masuk akal, usahakan untuk membuan jingle (bunyi sajak,) yang tak masuk akal untuk membungkus suatu gagasan yang rumit

E.    Komunikasi Terapeutik

1.      
Pengertian

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan secara sadar,bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untukkesembuhan pasien.

2.       Kegunaan komunikasi terapeutik

Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.

3.       Tujuan komunikasi terapeutik

a.       Membantu pasien mengurangi beban pikiran dan perasaan serta mengambil tindakan untuk mengubah situasi

b.      Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya

c.       Mempengaruhi oaring lain,lingkungan fisik dan dirinya sendiri

4.       Perbedaan komunikasi terapeutik dan social

1.      
Komunikasi terapeutik

a.       Perawat,pasien team medis

b.      Lebih akrab,bertujuan dan berfokus pada pasien

c.       Perawatsecara aktif mendengar dan memberi respon kepada pasien
 
2.       Komunikasi social

a.       Terjadi setiap hari antara orang & perorang

b.      Komunikasi bersifat dangkal

c.       Lebih banyak terjadi dalam pekerjaan dan social

d.      Pembicara tidakmempunysi focus

e.      d apat direncanakan/ tidak
5.       Prinsip-prinsip komunikasi terapeutik

·           Perawat harus mengenal dirinya sendiri

·           Komunikasi ditandai dengan sikap saling menerima, percaya dan menghargai

·           Perawat memahami dan menghayati nilai-nilai yang dianut klien

·            Perawat menyadari pentingnya kebutuhan klien

·           Perawat harus menciptakan suasana klien bebas rasa takut

·           Perawat harus menciptkan suasana yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk merubah dirinya

·           Perwat mampu menguasai perasaan sendiri, secara bertahap

·           Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan mempertahankan konsistensinya

·           Memahami betul arti empati

·           Kejujuran dan komunikasi terbuka

·           Mampu berperan sebagai role model

·           Disarankan untuk mengekspresikan perasaan bila dianggap menganggu

·           Altruisme (perasaan puas, mendapat kepuasaan karena menolong orang lain)

6.       Teknik-teknik komunikasi terapeutik

v  Active listening (aktif dalam mendengarkan)

v  Memberi kesempatan pada pasien untuk memulai pembicaraan

v  Memberi penghargaan

v  Mengulang kembali (pertanyaan)

v  Refleksi (saran)

v  Klarifikasi (meluruskan)

v  Mengarahkan pembicaraan

v  Membagi persepsi

v  Diam

v  Member informasi

v  Member saran

v  Open – onded question (pertanyaan terbuka)

v  Eksplorasi (menggali lebih dalam masalah pasien).

7.       Komunikasi terapeutik dalam proses keperawatan.

1.       Pengkajian

ü  Menentukan kemampuan seseorang dalam proses informasi

ü  Mengevaluasi tentang status mental pasien untuk menentukan intervensi

ü  Mengevaluasi kemampuan pasien dalam berkomunikasi verbal

ü  Mengobservasi apa yang terjadi pada pasien tersebut saat ini

ü  Mengidentifikasi tingkat perkembangan pasien

ü  Menentukan apakah pasien memperlihatkan sikap verbal dan non-verbal

ü  Mengkaji sikap kecemasan klien

2.       Rencana Tujuan  

·           Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sendiri (total care, personal care, mandiri care)

·           Membantu klien agar dapat menerima penglaman pernah dirasakan

·           Meningkatkan harga diri pasien

·           Memberikan support karena adanya perubahan lingkungan

·           Perawat dan pasien sepakat untukber komunikasi secara lebih terbuka

3.       Implementasi

Ø  Memperkenalkan diri kepada pasien

Ø  Mulai interaksi kepada pasien

Ø  Membantu pasien untuk dapat menggambarkan pengalaman pribadinya

Ø  Menganjurkan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaan kebutuhannya

Ø  Menggunakan komunikasi untuk meningkatkan harga diri pasien

4.       Evaluasi dan Hasil yang Diharapkan

v  Pasien dapat mengungkapkan kmampuan dalam mengkaji dan memenuhi kebutuhan sendiri

v  Komunikasi menjadi lebih jelas,lebih terbuka dan lebih berfocus pada masalah

v  Membantu menciptakan lingkungan yang dapat mengurangi tingkat kecemasan.  





  1. Arifin,Anwar,1977 komunikasi dalam Teori dan Praktek(1 dan 2). Bandung; Penerbit Armico

  2. Hamdan , M.N.R. Komunikasi Terapeutik (Makalah Pelatiham untuk Pelatihbagi konsultan NAPZA Studi Piloting Krisis Unit SMU) oleh Fakultas  Psikologi UMS bekerjasama dengan Direktorat DIKMENUM DEPDIKNAS RI Di Yogyakarta25-28 September2002

  3. Rakhmad J.1993. Psikologi Komuikasi Bandung : Penerbit PT Remaja Rosdakarya

  4. Widjaja, A.W.2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta :Penerbit Rineka Cipta

  5. http://dithaisper.blogspot.com/
    dithaisper.blogspot.com

1 komentar:

Unknown mengatakan...

I'm hEre Bozz..
ͼ⎝⋗⍜⋖⎠ͽ

Posting Komentar

Terima kasih sahabat-sahabat blogger sudah menyempatkan diri untuk berkunjung di blog saya.

Silahkan sahabat-sahabat tinggalkan jejak pada kotak komentar di bawah ini.

Jadilah Komentator yang baik.

Komentar yang mengandung spam akan saya hapus.

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda